Puisi Untuk Adik
Apakah nasib kita terus akan seperti
sepeda rongsokan karatan itu?
O, tidak, Dik!
Kita akan terus melawan
Waktu yang bijak-bestari
kan sudah mengajari kita
bagaimana menghadapi derita
kita lah yang memberi senyum
kepada masa depan
Jangan menyerahkan diri pada ketakutan
kita akan terus bergulat
Apakah nasib kita akan seperti
sepeda rongsokan karatan itu?
O, tidak, Dik!
Kita harus membaca lagi
agar bisa menuliskan isi kepala
dan memahami dunia
(Wiji Thukul)