Surveytime - Take Online Surveys and Earn USD 1 Instantly

26 April 2011

Kaderisasi, Untuk Keberlanjutan Sebuah Perjuangan

0 comments
Kaderisasi. Mungkin kita sering mendengar istilah ini dalam organisasi, partai politik, atau lembaga apapun yang melibatkan proses regenerasi atau rekrutmen anggota. Apa sebenarnya makna kaderisasi ini?

Di beberapa organisasi kaderisasi identik dengan pembentukan atau pengembangan karakter anggotanya. Tujuan ini identik dengan organisasi dimana sumber daya manusia (SDM) merupakan 'produk' dari organisasi tersebut. Di sini aku berbicara khususnya tentang organisasi kemahasiswaan. Sejatinya, 'produk' dari organisasi kemahasiswaan adalah mahasiswa - mahasiswa yang kelak akan dikembalikan ke tengah - tengah masyarakat, setelah selama beberapa tahun menjadi kaum 'intermediat' atau kaum pertengahan yang bersikap netral dan menjadi jembatan antara masyarakat bawah dengan kaum birokrat / pemerintah. Karena itu, sebelum dikembalikan ke tengah - tengah masyarakat dan menjadi pemimpin dalam kehidupan bermasyarakat, mahasiswa harus mengalami kaderisasi terlebih dahulu menjadi manusia yang lebih baik. Kaderisasi tak melulu berada dalam organisasi, tapi idealnya juga diberikan melalui pendidikan formal perguruan tinggi. Pendidikan karakter, ibarat mengubah ulat yang buruk menjadi kupu - kupu yang anggun. 
 
Sumber foto : http://johnawarnick.typepad.com/.a/6a0115702e6249970c013480668579970c-800wi

Kaderisasi, selain itu juga bertujuan untuk mengenalkan organisasi atau lembaga tertentu kepada anggota barunya, sehingga dalam keberjalanannya, generasi baru mampu menjalankan organisasi dengan baik. Bagian ini merupakan suatu keharusan dalam kaderisasi apapun. Termasuk seorang pemimpin yang akan turun dari posisinya, adalah kewajiban baginya untuk mendidik orang - orang yang nantinya akan menggantikan dirinya agar menjadi pemimpin yang lebih baik nantinya. Selama ini, khususnya dalam pemerintahan negara kita, menurutku tidak ada proses kaderisasi dari penguasa terhadap orang - orang yang akan menggantikannya. Sebutlah Presiden Soekarno, dimana ia terlalu terbuai dengan gelar - gelarnya yang membuatnya ingin berkuasa seumur hidup dan tak mempersiapkan pemimpin selanjutnya. Di satu sisi, perjuangannya tak ada yang melanjutkan. Demikian pula dengan Presiden Soeharto, para wakil presidennya hanyalah pelengkap semata. Tak mempunyai kuasa apa pun. Tak memperoleh pendidikan apa pun mengenai bagaimana memimpin negara. Mungkin saja negara ini terus carut - marut karena tak ada kaderisasi pemimpin selanjutnya oleh pemimpin yang berkuasa saat ini. 

Sumber foto : http://fc08.deviantart.net/fs47/f/2009/217/a/2/perjuangan_merah_putih_by_crackedcrackers.jpg

Fungsi lain dari kaderisasi, menurutku, adalah penanaman suatu ide. Penanaman ide adalah suatu tindakan yang mesti dilakukan jika ingin perjuangan kita dilanjutkan. Anggota organisasi dapat berganti. Manusia dapat mati. Tapi ide akan terus bertahan jika ia diteruskan kepada generasi selanjutnya. Kata - kata V dalam film V for Vendetta, dari novel Alan Moore,

"Beneath this mask there is more than flesh. Beneath this mask there is an idea, Mr. Creedy, and ideas are bulletproof."

Sehingga ketika suatu generasi pada suatu masa belum mampu, atau tidak sempat melaksanakan ide tersebut, generasi selanjutnya dapat melanjutkan perjuangan. Ide untuk menurunkan Presiden Soeharto telah ada di kalangan mahasiswa sejak tahun 1977, namun baru berhasil pada tahun 1998. Meskipun sang penggagas ide telah tua, atau bahkan telah meninggal, namun idenya tak mati. Tetap tertanam dalam akal dan hati generasi selanjutnya.

Kaderisasi juga dapat dilaksanakan oleh diri sendiri. Jika diri bercita - cita menjadi presiden misalnya, maka siapkanlah dirimu untuk menghadapi segala sesuatu yang dihadapi presiden. Kaderisasi dirimu sendiri. Kesiapan menghadapi berbagai permintaan, berbagai kritik, berbagai masalah, situasi dimana kesempatan dan potensi korupsi begitu besar, dll. Belajarlah menjadi bijak meskipun sangat sulit. Karena tingkat pembelajaran tertinggi itu adalah belajar menjadi bijak.
    Dani Andipa Keliat
    26 April 2011




Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Outbound Training Program for Corporate
DomaiNesia